Rainy City
Image and video hosting by TinyPic

Terjemah ke bahasa lain

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google
  • RSS
  • Delicious
  • login
  • Facebook
  • Twitter

Jumat, 05 Maret 2010

menyenangkan orang lain

Masih segar dalam ingatan saya, padahal cerita ini sudah kurang lebih hampir 2 tahun lewat. Di sebuah desa didaerah Bogor kami menginap mengikuti sebuah acara, dan pagi harinya kami diberi kesempatan untuk berjalan-jalan disekitar kampung tersebut, saya berjalan dengan seorang teman, sekarang pun dia masih ada dan menjadi seorang pejabat legislatif (Apa kabar Pak Yusuf..semoga Allah memberi umur panjang dan tetap memberikan limpahan rahmat), entah dia masih ingat atau tidak, tetapi buat saya ini adalah pelajaran, sebuah kesempatan bagi saya melihat bagaimana cara menyenangkan orang lain walau kita tidak mengenalnya. Kami berdua berjalan menyusuri jalan desa dan dia mengajak mampir ke sebuah warung yang tampak menjual pisang, dan kamipun memilih pisang satu tandan, dan dia pun bertanya, “ Berapaan pak pisang nya setandan, seraya menunjuk kesalah satu tumpukan pisang, si Bapak penjual yang kelihatan sudah berumur 60-an, berkata 15.000,- aja jang, bagus tuh pisangnya udah pada mateng semua.” “Bisa kurang nggak pak 7 ribu ya?, kata temanku”. “Wah jangan dong jang, 14 ribu boleh deh, kata si Bapak”. “Kalau 10 ribu bagaimana pak? Boleh yaa?, temanku merayu Bapak penjual pisang. “Wah gak bisa jang, ini pisang Raja sereh udah mateng semua, dijamin manis”, Bapak penjual pisang mempromosikan pisangnya,” begini deh, tambahin 2000 deh”, kata si bapak. “Boleh deh, saya ambil pak”, kata temanku. Aku hanya memperhatikan dan membantunya mengangkat setandan pisang yang yummy. Kemudian temanku mengeluarkan dompetnya dan memberikan uang sejumlah 15 ribu kepada si Bapak dan berkata,”Ambil saja pak kembaliannya”, “Terima kasih pak pisang nya”, dan mengajakku meneruskan perjalanan sambil memanggul pisang tersebut. Saya tidak sempat memperhatikan raut muka penjual pisang tadi.
Sewaktu berjalan kembali ke penginapan, saya bertanya, “capek-capek nawar kok hasilnya begitu, aneh”, dia bilang begini, kapan lagi kita bisa menyenangkan orang lain, selagi sempet kenapa nggak, bukan uang 3 ribu nya tetapi sekedar membuat si Bapak tadi senang. Saya masih belum mengerti tetapi lambat laun saya mengerti, betapa mudah ternyata menyenangkan orang lain jika kita memang mau…berbuat baik bisa dimana saja dan kapan saja, asal ada niat..Selamat menyenangkan orang lain…dan ini semua adalah bahan renungan hati kita tentang berbagi kesenangan berbagi kebahagiaan..

0 komentar:

adericky yakub

 

YM gue

AVENGED SEVENFOLD

Followers

Copyright 2010 ADERICKY - All Rights Reserved.
Designed by bonkart.com | Bloggerized by Adericky - Premiumbloggertemplates.com | Affordable HTML Templates from Herotemplates.com.